Root NationBeritaberita TITiongkok bermaksud untuk memulai produksi robot humanoid pada tahun 2025

Tiongkok bermaksud untuk memulai produksi robot humanoid pada tahun 2025

-

Elon Musk dari waktu ke waktu menunjukkan keberhasilan perusahaan Tesla dalam pengembangan robot humanoid Optimus dan berharap dapat mengatur peluncurannya mulai tahun depan. Perusahaan Boston Dynamics telah membuat kemajuan yang baik dalam bidang ini bahkan lebih awal, sehingga persaingan seperti itu menghantui pihak berwenang Tiongkok. Dia menetapkan tugas bagi perusahaan dalam negeri untuk menguasai produksi robot humanoid pada tahun 2025.

Sesuai rencana pemerintah diterbitkan minggu ini, seperti yang dijelaskan Bloomberg. Pemerintah Tiongkok bermaksud memberikan dukungan keuangan kepada perusahaan-perusahaan muda Tiongkok yang berspesialisasi dalam robotika dan industri terkait. Menurut kementerian terkait Republik Rakyat Tiongkok, pemerintah mengharapkan perusahaan Tiongkok dapat melakukan terobosan di bidang teknologi sensor, manajemen lalu lintas, dan interaksi antara mesin dan manusia dalam dua tahun ke depan. Pihak berwenang negara tersebut mengimbau perusahaan-perusahaan untuk lebih aktif menggunakan kecerdasan buatan di bidang ini, serta mengembangkan manipulator berupa tangan dan kaki manusia yang lebih cekatan dalam hal keterampilan motorik halus.

Tiongkok bermaksud untuk memulai produksi robot humanoid pada tahun 2025

Pada tahun 2027, pemerintah Tiongkok ingin melihat robot produksi dalam negeri mampu belajar, membuat kesimpulan logis, dan berkembang. Pemerintah akan terlibat dalam membangun rantai pasokan yang stabil untuk mendukung industri robotika pada tahap pengembangan ini. Tiga tahun lalu, perusahaan Korea Selatan Hyundai Motor menguasai perusahaan Amerika Boston Dynamics, yang mengembangkan robot humanoid tercanggih, dengan membayar $1,1 miliar untuk aset yang diperlukan. Jelas bahwa pihak berwenang Tiongkok tidak ingin negaranya ketinggalan. pesaing geopolitik di bidang ini. Saham beberapa produsen produk robotika China naik hingga 10% dilatarbelakangi pemberitaan ini.

Baca juga:

Jerelobloomberg
Daftar
Beritahu tentang
tamu

0 komentar
Ulasan Tertanam
Lihat semua komentar