Perangkat seluler mempunyai banyak risiko yang dapat membahayakan informasi pribadi. Peretas mencoba segala macam trik untuk memaksa pengguna membuka tautan berbahaya atau memasang virus. Ponsel pintar dengan Android juga menjadi sasaran kampanye serupa karena banyaknya perangkat dengan sistem operasi tersebut.
Google bekerja keras untuk memblokir lebih dari 99% malware di App Store. Hal ini pun tidak menjamin bahwa kita benar-benar terlindungi dari berbagai ancaman. Laporan ahli terbaru Pos pemeriksaan menegaskan bahwa Anda harus sangat berhati-hati saat menggunakan perangkat Android.
Pakar perusahaan menemukan celah keamanan di 23 aplikasi dari Google Play. Pengujian menunjukkan bahwa mereka dapat digunakan untuk mengkompromikan data pribadi lebih dari 100 juta pengguna. Berdasarkan Pos pemeriksaan, bug tersebut dapat digunakan untuk mengakses kata sandi, foto, pesan obrolan, dan lainnya.
Juga menarik:
- Apple mengakui adanya "terlalu banyak" virus untuk macOS
- Chip Morpheus membingungkan peretas dengan mengubah arsitekturnya setiap beberapa ms
Penyebab utama masalahnya adalah berbagai kesalahan dalam konfigurasi layanan cloud yang digunakan oleh aplikasi seluler. Menyimpan dan berbagi data dengan server pihak ketiga adalah proses yang dapat diretas dalam kondisi tertentu. Pakar keamanan siber perusahaan berhasil mendapatkan akses ke informasi pengguna pribadi dari 13 aplikasi.
Pemasangannya berkisar antara 10 hingga 000 juta, termasuk nama-nama seperti Perekam Layar, Pembuat Logo, Astro Guru, dan T'Leva. Disarankan untuk memperhatikan izin yang diperlukan oleh aplikasi seluler, serta bekerja dengan perangkat lunak anti-virus. Dengan cara ini, Anda dapat memantau apa yang terjadi di ponsel cerdas Anda Android secara real time dan mencegah kebocoran informasi.
Tetap menginstal perangkat lunak dari Google Play dan bukan dari toko eksternal juga akan meningkatkan keamanan perangkat Anda.
Baca juga: