Kategori: berita TI

"Musik" bintang-bintang mengungkap rahasia jarak masing-masing bintang

Apa yang tersembunyi di balik suatu titik yang bersinar di langit tidak dapat diketahui tanpa informasi jaraknya. Itu bisa berupa planet, bintang, atau galaksi. Kita dapat mengetahui tempat kita di alam semesta hanya dengan mengukur apa dan seberapa jauh jaraknya dari kita serta ke mana ia bergerak. Ini adalah salah satu tujuan utama dalam astronomi, dan baru-baru ini para ilmuwan telah belajar mengukur jarak ke bintang dengan lebih akurat dengan cara yang menakjubkan - dengan mendengarkan "suara" masing-masing bintang.

Proses di bintang, seperti halnya proses di planet, disertai dengan guncangan massal. Bagi Bumi, ini adalah gempa bumi biasa, dan bagi bintang, ini adalah gempa bintang, yang dipelajari oleh astroseismologi. Energi panas dari proses di bintang diubah menjadi energi kinetik dari guncangan bagian dalam bintang dan, pada akhirnya, diamati dalam bentuk denyut kecerahan, yang juga tercermin dalam denyut spektral dan frekuensi.

Semakin besar bintangnya, semakin rendah denyutnya, yang secara harafiah dapat diterjemahkan ke dalam rentang frekuensi yang dirasakan manusia dan didengarkan sebagai musik. "Musik" ini dapat didengar pada jarak kosmik. Dengan membandingkan kecerahan bintang yang terlihat dari Bumi dan suaranya, kita dapat menarik kesimpulan tentang ukuran dan luminositas sebenarnya, dan membuat diagram redaman kecerahan, yang akan menunjukkan jarak ke objek yang diteliti.

Para astronom dari Sekolah Politeknik Federal Lausanne mengambil tindakan besar Sampel dari lebih dari 12 bintang variabel raksasa merah dan menguji metode mereka pada bintang tersebut. Mereka menetapkan tugas untuk memeriksa keakuratan pengukuran jarak ke bintang yang diperoleh satelit astrometrik Gaia Eropa. Hingga saat ini, Gaia telah mengukur jarak hingga 2 miliar bintang di alam semesta terdekat, namun semakin jauh bintang tersebut, pengukurannya akan semakin kurang akurat. Metode baru mendengarkan "musik" bintang-bintang seharusnya memperjelas data Gaia dan membuktikan kemungkinan pengukuran jarak yang lebih akurat ke bintang-bintang yang lebih jauh.

Metode yang dikemukakan para ilmuwan Swiss telah terbukti keefektifannya. Mereka berhasil menentukan jarak banyak bintang pada jarak hingga 15 ribu tahun cahaya. Teknik ini akan ditingkatkan dan diuji di semua wilayah langit, yang akan membantu dalam studi eksoplanet dan sekitarnya di masa depan.

Baca juga:

Share
Julia Alexandrova

tukang kopi. Juru potret. Saya menulis tentang sains dan luar angkasa. Saya pikir itu terlalu dini bagi kita untuk bertemu alien. Saya mengikuti perkembangan robotika, untuk jaga-jaga...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai*