Kategori: berita TI

Penjelajah Curiosity NASA menemukan batu berbentuk buku di Planet Merah

Rover Curiosity milik badan antariksa Amerika telah menemukan batu berbentuk buku di permukaan Mars. Keingintahuan telah menemukan sebuah batu yang sangat mirip dengan sampul keras sebuah buku. Ini menunjukkan bahwa meski misi Curiosity telah berlangsung lebih dari 3800 hari Mars (atau jam matahari), masih banyak hal menakjubkan di permukaan Mars yang masih bisa ditemukannya.

Dalam blognya, NASA mencatat bahwa formasi batuan yang tidak biasa itu kemungkinan besar disebabkan oleh air yang merembes melalui celah di Mars miliaran tahun lalu. Air ini mungkin membawa mineral padat dan menyebarkannya ke seluruh permukaan Planet Merah. "Setelah berabad-abad angin menerbangkan pasir dari bebatuan yang lebih lunak, mereka diukir, dan hanya material yang lebih keras yang tersisa," NASA menjelaskan dalam postingannya.

Para ilmuwan NASA dengan tepat menjuluki batu itu Terra Firme, yang berarti "tanah kering" atau "tanah kokoh". Moniker mencerminkan rasa penemuan, merujuk pada frasa yang digunakan oleh para pelaut ketika menemukan benua baru, tetapi juga secara harfiah merujuk pada mineral keras Keingintahuan yang ditemukan di Mars. Menurut pengukuran penjelajah, batu itu berdiameter sekitar 2,5 cm, yang artinya sedikit lebih kecil dari buku biasa. Rover menangkap gambar Terra Firme menggunakan Mars Hand Lens Imager (MAHLI) di ujung lengan robotnya.

Curiosity telah menjelajahi Kawah Gale di Mars sejak Agustus 2012. Dia membuat beberapa penemuan penting, termasuk penemuan air cair yang stabil di Mars kuno. Meskipun karya Curiosity baru-baru ini agak dibayangi oleh temuan penjelajah Perseverance yang lebih maju, Curiosity terus melakukan penelitian ilmiah mutakhir.

Tahun lalu, Curiosity menemukan bukti adanya bahan utama kehidupan di Mars. Para ilmuwan telah menganalisis data yang dikumpulkan oleh Curiosity dan menghitung kandungan karbon organik total batuan Mars untuk pertama kalinya. Hasilnya menunjukkan bahwa Planet Merah memiliki kelebihan bahan utama untuk kehidupan.

Misi penerus Curiosity, Ketekunan, meninggalkan tabung sampel di Mars untuk misi selanjutnya untuk mengambil dan kembali ke Bumi. Semua ini adalah bagian dari rencana ambisius NASA untuk mencari tahu apakah kehidupan mikroba purba pernah ada di Planet Merah.

Baca juga:

Share
Julia Alexandrova

tukang kopi. Juru potret. Saya menulis tentang sains dan luar angkasa. Saya pikir itu terlalu dini bagi kita untuk bertemu alien. Saya mengikuti perkembangan robotika, untuk jaga-jaga...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai*